untuk hati yang sedang lelah
untuk
hati-hati yang sedang lelah. ketika mulai bosan berjuang sendirian, sementara
yang lain tidak pernah peduli dengan apa yang kita lakukan. mungkin hanya
menyangkal bahwa kita tidak sedang sendirian adalah motivasi terakhir untuk
tetap berjuang, meski sendirian, meski terabaikan, dan meski harus membohongi
diri sendiri.
untuk
hati-hati yang sedang lelah. ketika merasa telah berusaha sejauh mungkin. tetap
memaksakan diri agar mendapat apa yang diperoleh seperti orang lain. terus
berjuang mencari jawaban atas segala hal yang menurut kita tidak pernah adil
adanya. rela memaksakan kehendak, meski pada akhirnya harus mengenakan topeng.
untuk
hati-hati yang sedang lelah. ketika tidak tahan lagi ingin berteriak, tidak
tahan lagi ingin mengeluh. hanya karena tidak ingin terlihat lemah di antara
yang lain, terlihat tidak berguna, mengasah tatapan-tatapan hina yang
memperkeruh perasaan, yang hanya semakin menambah luka batin, luka yang belum
sempat diobati dan tidak tahu di mana mencari pelipur laranya.
untuk
hati-hati yang sedang lelah. mari ingat lagi untuk siapa kita berjuang. karena
ada dua malaikat yang selalu mengirimkan do'a yang berhias tangis mereka di
sepertiga malam. meski jauh. dua malaikat yang bahkan mungkin sering kita lupa
untuk menghubunginya di sela-sela kesibukan. dua malaikat yang meski salah satu
atau keduanya telah tiada, do'a mereka akan selalu tertanam di hati kita
masing-masing.
dan
ingat untuk apa kita melakukan itu semua. semoga Allah masih dihadirkan dalam
hati, dalam setiap kegiatan.
untuk
hati-hati yang sedang lelah. dalam hidup ini tidak pernah ada yang sia-sia,
bukan? termasuk lelah.
jadi,
untuk siapa kamu lelah?
Seto
Wibowo
Komentar
Posting Komentar