salah sendiri (?)
ketika
kita patah hati, merasa kecewa, mungkin sebenarnya itu adalah salah kita
sendiri. kita sendiri yang menaruh kepercayaan. kita sendiri yang
menumbuhkan harapan. ketika seseorang berkata, kita begitu istimewa
baginya. ketika seseorang berkata, kita adalah hadiah terbaik untuknya. kita
terlalu menganggap serius ucapannya. merekamnya dalam ingatan dan menyimpannya
dalam bentuk perasaan.
mungkin
kita lupa, bahwa keadaan bisa berubah. orang bisa berubah. begitu juga dengan
perasaannya.
sehingga
ketika kita merasakan adanya perubahan, pelan-pelan kita mulai merasa
terganggu. mulai takut kehilangan. mulai berpikir yang bukan-bukan. hingga
akhirnya kita menyakiti hati sendiri karena adanya anggapan-anggapan yang kita
buat sendiri. bahkan bisa jadi, hal itu juga menyakiti hatinya. lalu akhirnya
kita benar-benar kehilangan. kita bertanya-tanya ini salah siapa. padahal bisa
jadi ini karena ulah sendiri.
mungkin
kita menyayangi dengan terlalu. sehingga hati kita didominasi oleh selain-Nya.
Allah juga bisa cemburu kan? dan mungkin, itulah jalan-Nya untuk membawa kita
kembali kepada-Nya. untuk mengosongkan hati kita dari mereka yang mendominasi
hati kita selain-Nya. dan dari sini, alangkah baiknya jika kita bisa mengambil
pelajaran. menyayangilah dengan sewajarnya. tidak perlu kita menyayangi dengan
sepenuh hati. karena jika begitu, lalu dimana Allah kita letakkan di dalam hati
kita? menyayangilah dengan sewajarnya. karena hati mudah berubah. mungkin hati
kita tidak berubah, tapi hati orang lain? siapa yang bisa menjamin bahwa orang
lain akan menyayangi kita selamanya? bahwa kita akan selalu istimewa di dalam
hatinya?
jangan lupa. hati mudah berubah.
“people change. that’s it.”
sumber:
pucah destiani (via tumblr)
Komentar
Posting Komentar