thoughts
karena, segegabah-gegabahnya
laki-laki, seceroboh-cerobohnya laki-laki, laki-laki pasti telah berpikir lebih
dari tiga kali untuk melamar seorang perempuan. karena, puncak perjuangan
laki-laki melakukan kebaikan untuk perempuan adalah melamarnya. bahkan bisa
dibilang, satu-satunya kebaikan yang bisa diperhitungkan.
sehingga, seberapa banyak pun
laki-laki telah memberi kebaikan, kalau tidak melamar, bisa jadi kebaikan tadi
tak berarti. sehingga, seberapa banyak pun laki-laki pernah memberi kebaikan
kepada perempuan lain, kalau ternyata kita yang dilamar, kebaikan untuk
perempuan lain tadi juga tak berarti.
bagi laki-laki, meminta
perempuan untuk dinikahi pertama kali kepada orang tuanya jauh lebih
mendebarkan menegangkan menakutkan membuat keringat bercucuran dan kaki-kaki
lemas daripada akad nikah. laki-laki selalu rasional. mereka tau tanggung jawab
apa yang mengikuti tindakannya. apalagi soal menikah.
karena bagi perempuan, dilamar
itu rezeki. di tengah kenyataan banyak perempuan yang belum bertemu jodohnya,
seharusnya perempuan bersyukur jika dilamar. sehingga, jika tidak ada sesuatu
pun yang menghalangi, sebaiknya perempuan menerima lamaran tersebut.
kesimpulan:
siapakah
laki-laki baik? laki-laki yang berani melamar. siapakah perempuan baik?
perempuan yang ikhlas menerima lamaran.
Komentar
Posting Komentar